Jumat, 31 Mei 2019

Dipaksa Poligami Sama Istri

sudah sebagian hari istri aku merajuk dan juga terlebih lagi separuh memforsir. selalu. tidak sempat menyudahi. sejauh waktu. siang – malam, pagi – sore; dia tidak kenali letih buat merajuk dan juga memforsir.
rajukan dan juga paksaannya pula tidak main – main. amat berat. maha berat malah. dia memohon aku buat melaksanakan poligami! menikah lagi! dengan wanita lain!
aku tidak ketahui apa sebab tentu sampai – sampai istri aku memohon aku berpoligami. untuk aku, istri aku merupakan perempuan yang mendekati sempurna. dia merupakan perpaduan antara khadijah dan juga aisyah, istri – istri nabi agung muhammad.
di waktu – waktu tertentu, dia begitu mandiri, sabar, dan juga keibuan seperti khadijah. di dikala lain, istri aku sanggup berperan pintar dan juga suka bermanja serupa halnya aisyah. jadi, buat apa aku berpoligami?
”poligami bukan buat mas, ”tegas istri aku. ”tapi, poligami ini buat aku. aku mau masuk surga serupa wanita – wanita lain yang rela dan juga ikhlas dimadu. apakah mas tidak bahagia bila istrinya masuk surga? ”
aku kaget dengan ketegasan istri aku. tetapi, aku bukannya bahagia dengan perilaku yang tegas itu. aku malah cemas, ketegasan itu hendak membikin istri aku menyesal di nanti setelah itu hari. terlebih aku benar betul – betul tidak mau berpoligami!
”dik, poligami itu bukan suatu yang gampang. seseorang laki – laki yang bernazar poligami wajib mempunyai perilaku dan juga sifat yang adil. apakah saya hendak sanggup berlagak adil? kerasanya tidak! coba kalian pikir dan juga rasakan, terhadap diri kalian dan juga kanak – kanak kita aja aku sering kandas, terlebih terhadap teman nantinya. ”
aku mulai berikan nasihat kepadanya. tentu dengan suara yang lembut. karena aku percaya dia tentu ingin mencermatinya bila aku berdialog lembut.
”selain adil, saya pula mesti memiliki pemasukan yang berlebih. taruhlah, saya cukup kaya buat membiayai kehidupan 2 keluarga. karena gimana bisa jadi saya dapat berpoligami sedangkan pendapatanku cekak? nah, ini yang saya tidak dapat bagikan. buat membiayai kehidupan kalian dan juga kanak – kanak kita aja saya begitu kerepotan, gimana saya dapat membiayai kehidupan teman . ”
istri aku manggut – manggut. aku bahagia dia mulai terbawa – bawa benak aku. tetapi, aku terbuat terperangah karna suara istri aku lain dengan perilakunya itu.
”sejak kapan mas berbeda perilaku jadi seseorang penakut? apakah islam telah mengarahkan mas jadi seseorang penakut? aku tidak sempat membayangkan mas begitu ketakutan terhadap poligami.
sementara itu, mengapa kita cemas berpoligami? apa sesungguhnya yang membikin kita ngeri dikala bakal melaksanakan poligami? cemas tidak mampu berbuat adil? cemas tidak dapat menafkahi? ”
”dik, saya bukan cemas. tetapi, saya rasional…”
”benar! mas, rasional. tetapi, rasional yang didasari oleh ketakutan. bahwa mas bicara dan juga berperan atas nama suatu, namun sudah didasari ketakutan dan juga kekhawatiran, selamanya mas tidak hendak sempat dapat jujur terhadap diri seorang diri. ”
aku tidak sanggup melawan perkata istri aku. hari ini, aku berdebat dengan istri aku menimpa poligami. tetapi, posisi kami malah bertolak balik. aku bukan bakal memohon izin berpoligami, melainkan aku malah dituntut istri aku buat berpoligami.
”dik, kata ustadz , poligami itu mampu diibaratkan pintu darurat di pesawat terbang…. ”
”pintu darurat yang serupa apa? apa tipe pesawat terbangnya? ” potong istri aku kilat. ”setahu saya, angkatan laut (AL) qur’an tidak sempat mengibaratkan poligami serupa pintu darurat pesawat terbang. angkatan laut (AL) qur’an cuma bilang, bahwa sanggup berlagak adil, nikahlah dengan 2, 3, ataupun 4. bahwa tidak sanggup cukup satu aja. ”
”itulah yang saya takutkan…”
”nah, benarkan. mas bicara poligami karna kerasa cemas dan juga takut. kesimpulannya, mas mengaku juga…. ”
aku telah masuk ke dalam perangkap benak pintar istri aku. aku saat ini terdiam. betul – betul terdiam. seribu bahasa. aku cuma menundukkan kepala tanda – tanda menyerah.
”mas, ”panggil istri aku dengan senyum dan juga mata yang mempesona. ”saya mau mas secepatnya berpoligami. aku ikhlas. betul – betul ikhlas. terlebih lagi bahwa mas tidak dapat mencari perempuan lain, aku bersedia mencarikannya. ”
aku menengadahkan kepala aku ke mukanya. istri aku tersenyum. senyumnya begitu lembut. aku membalasnya dengan dekapan hangat. diam – diam hati aku berbunga – bunga. gembira.
membayangkan terdapat perempuan lain yang – tentu saja – lebih muda, lebih menawan, lebih semlohai, lebih segalanya dibandingkan istri aku saat ini ini. kegembiraan aku tidak tertahankan….
”mas! bangun! bangun, mas! mimpi apa sih? kok senyum – senyum. ketawa seorang diri lagi. ketemu pacar lama ya? ”
( sumber: ruangmuslimah. co )

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda