Sabtu, 21 September 2019

Prajurit TNI Sholat Beralaskan Daun di Sela-sela Tugasnya Padamkan Kebakaran Hutan

Prajurit TNI Sholat Beralaskan Daun di Sela-sela Tugasnya Padamkan Kebakaran Hutan

Di sela perjuangannya memadamkan kebakaran hutan dan juga lahan (karhutla) , anggota kodim 0913/penajam paser utara senantiasa melakukan kewajiban salat walaupun beralaskan daun sawit.
Perihal tersebut di informasikan dandim 0913/ppu, letkol inf mahmud, dalam luncurkan tertulisnya di kabupaten paser penajam utara, kaltim, senin (16/9/2019).

Dilansir tribunpapua. com dari halaman formal Tentara Nasional Indonesia (TNI) angkatan darat (AD), selasa (17/9/2019) , dandim ungkapkan untuk prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di mana juga berposisi dan juga bertugas, melakukan ibadah menggambarkan sesuatu kemutlakan.

“walaupun lagi bertugas di lapangan, ibadah menggambarkan prioritas, bagaikan ungkapan syukur kepada si khalik, ” ucapnya dandim.

Lebih lanjut dikatakan, dengan beribadah meminta proteksi tuhan yang maha esa, tugas seberat whatever mampu dilaksanakan.

“sebagai pimpinan, perihal serupa ini senantiasa aku sampaikan kepada anggota, supaya tugas yang kita kerjakan menemukan ridhonya, ” jelasnya.

Perihal ini pulalah yang dicoba prajurit kodim pada minggu (14/6/2019) , walaupun lagi melakukan tugas pemadaman lahan gambut di rt. 11 dan juga rt. 12 kelurahan petung, dan juga rt. 003 desa giripurwa.

Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut melakukan salat zuhur di dasar tumbuhan sawit dengan beralaskan daun sawit dan juga pakaian seragamnya bagaikan sajadah.

“jelang waktu salat zuhur, anggota menyudahi buat istirahat di dekat posisi, terdapat yang dimanfaatkan buat bersantai dan juga terdapat pula anggota menikmati singkong yang sudah matang, ” jelasnya.

“bagi anggota yang beragama islam melakukan salat zuhur di dasar tumbuhan sawit, sudah menggambarkan rutinitas masing – masing hari, ” cerah mahmud.

Di informasikan pula, merambah hari ke – 6 proses pemadaman kebakaran lahan gambut ini diperkirakan sudah menggapai 80 % dan juga diperkirakan buat luasan zona yang dibakar telah menggapai kurang lebih 110 hektar.

“namum tidak menutup mungkin dapat timbul berulang asap pada pagi hari. buat seperti itu, prajurit kodim senantiasa memantau dan juga berposisi di lapangan, ” tuturnya.

Dipaparkan pula, sepanjang proses pemadaman api, hambatan utama merupakan lambatnya perlengkapan karhutla ke tkp karna medan yang susah dijangkau kendaraan.

“tapi kita tidak menyerah, dengan antusias dan juga sokongan seluruh pihak, kita senantiasa usahakan sebisa bisa jadi proses pemadaman ini kilat tuntas, ” tutupnya.

( sumber: tribunnews. com )

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda