Selasa, 26 Oktober 2021

Jadi Dosen Di Usia 22 Tahun, Anak Tukang Becak Ini Cuma Butuh 10 Bulan Lulus S2 Cumlaude Di ITB

 Herayati si anak tukang becak, mungkin beberapa orang masih mengingat kisahnya tahun lalu. Pada tahun 2018 lalu, Herayati si anak tukang becak berhasil lulus S1 berpredikat cumlaude dengan IPK 3,77 dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Belum ada satu tahun semenjak lulus S1, Herayati si anak tukang becak kembali buat publik terkagum-kagum.

Gadis 22 tahun yang berasal dari Cilegon, Banten ini, berhasil menyelesaikan studi S2 di ITB cuma dalam waktu 10 bulan. Tak sembarangan, gadis kelahiran 17 April 1997 itu berhasil lulus S2 dan mendapat predikat cumlaude dengan IPK 3,8.



Mengutip Tribun Jabar, Herayati mengaku sudah mulai tertarik untuk kuliah di ITB sejak berada di bangku SMP.
“Saya masuk ITB tahun 2014. Awalnya diceritakan sama guru SMP yang alumnus ITB, dan beliau ternyata dapat beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi dapat beasiswa full,” ungkap dara yang akrab dipanggil Hera itu.
“Nah yang Hera tahu cuma ITB doang. Yang dipikiran cuma ITB dan ITB. Selain itu, Hera juga suka sama kimia pas SMA. Dan jurusan kimia terbaik di Indonesia memang ada di ITB.” imbuhnya.
Namun awalnya, Herayati mengatakan jika keputusannya untuk kuliah di ITB sempat membuat kedua orangtuanya, Sawiri (67) dan Durah (63), khawatir.
Namun beruntung, orangtuanya diyakinkan oleh tetangga, hingga akhirnya memperbolehkan Herayati berkuliah di ITB.
“Orangtua dibilang sama tetangga, ‘Sudah Pak, Hera mah dikuliahin saja’. Nah pas Hera bilang mau ke ITB, orangtua sebenarnya khawatir tapi enggak pernah bilang ‘jangan’. Jadi mungkin khawatirnya dipendam.
“Bahkan orangtua saya bilang, ‘masalah biaya urusan belakangan yang penting masuk dulu’,” sambungnya.
Berkat dukungan kedua orangtua, keinginan, dan kedisiplinannya, Herayati berhasil membuktikan jika ia mampu menjadi salah satu lulusan terbaik ITB.
Bahkan kini, Herayati sudah menjadi dosen kimia di Universitas Sultan Agung Tirtayasa meski usianya yang masih terbilang sangat muda.
“2018 lalu saya diminta datang ke Untirta, tapi saat itu saya baru lulus S1, sementara jadi dosen minimal S2,” ungkap Hera, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Herayati, akan mulai mengajar kimia dasar untuk para mahasiswanya pada September 2019. Kini, Hera bermimpi untuk bisa menjadi dosen tetap dan PNS di usia muda.
“Maunya jadi dosen tetap, tapi harus PNS, sambil menunggu penerimaan, jadi dosen luar biasa dulu sementara di teknik untuk kimia dasar, mulai ngajar bulan September ini,” tandasnya. (sumber: grid.id)

Label: , , , ,

Senin, 25 Oktober 2021

6 Trik Hemat Listrik Saat Pakai Setrika. Sekalipun Watt-nya Besar, Tagihan Nggak Akan Bengkak

 


Nggak cuma ibu rumah tangga, sebagian anak kos pasti lebih memilih untuk menyetrika pakaian mereka sendiri ketimbang laundry untuk menghemat pengeluaran. Memang jauh lebih irit, tapi kalau pakai setrikanya keseringan ya sama saja borosnya. Apalagi beberapa setrika listrik hampir memakan daya yang cukup besar hingga 300 watt.
Nah, biar uang tagihan listrikmu nggak membengkak, coba terapkan cara-cara ini ketika menyetrika. Setidaknya, bisa mengurangi belasan hingga puluhan ribu uang untuk pemakaian listrik tiap bulannya.

1. Sebelum menyetrika, siapkan dulu semua yang dibutuhkan, termasuk pakaian dan pelembutnya



Tujuannya biar nggak ada jeda waktu setrika nganggur alias tak terpakai. Sekalipun cuma beberapa menit, ini tetap menambah tagihan listrik lo! Biar lebih enak, kelompokkan dulu setiap jenis pakaian; antara baju kerja dan untuk rumah baiknya dibedakan.

2. Aturlah suhu setrika sesuai dengan bahan kain



Umumnya, makin tinggi suhu maka makin banyak pula listrik yang diperlukan. Makanya, saat setrika sedang panas-panasnya cobalah pakai untuk menghaluskan pakaian seperti celana jeans dan baju kerja yang memang mesti rapi. Untuk baju rumahan, kamu bisa menyetrika dengan suhu hangat saja.

3. Kalau mau praktis, kamu bisa pakai setrika otomatis yang hemat energi


Setrika otomatis biasanya akan mati dengan sendirinya saat suhu sudah terlalu panas. Nah, itulah yang membuatnya lebih hemat listrik. Di samping itu, gunakanlah setrika hemat energi untuk rumahan dengan watt kecil. Baiknya, hindari memakai setrika mini atau untuk traveling kalau cuma dipakai di rumah.

4. Sesekali bersihkanlah bagian permukaan setrika



Bagian bawah setrika yang kotor dan berkerak dapat menyerap panas yang diproduksi. Hal ini bisa membuat setrika jadi lebih lama panasnya yang kemudian berujung pada lonjakan pemakaian daya listrik.

5. Ternyata, menyetrika dari bagian dalam bisa mengurangi penggunaan daya listrik



Sebab, ada beberapa kain yang justru jauh lebih cepat rapi saat disetrika bagian dalamnya. Biasanya sih untuk pakaian bahan tebal, jersey, atau baju dengan sablon di bagian depannya.

6. Atau, kamu bisa meletakkan alumunium foil di permukaan setrika



Alumunium foil bisa memantulkan panas dari setrika, yang mana bakal menembus sisi lawan baju. Nah, jadi nggak perlu membolak-balik baju untuk setrika bukan? Memang masih jarang dilakukan, tapi trik ini boleh kamu coba lo!

Setelah selesai menyetrika, segera cabut kabelnya. Jika suhunya masih cukup panas, manfaatkan untuk menyetrika baju maupun bokser. Kan jadi nggak ada energi yang kebuang, kan? Coba deh praktikkan beberapa hari, terus lihat deh berapa pulsa listrikmu yang berkurang. Lebih irit kan pasti?

Label: