Selasa, 25 Februari 2020

Persahabatan yang sudah berjalan lama, kedekatan yang sudah terasa sangat erat terkadang membuat kita sangat mudah untuk merasa peduli pada teman ataupun sahabat yang selalu ada didekat kita. Tak jarang hal itu membuat kita tidak sungkan untuk berbagi banyak hal pada mereka yang kita sebut teman.




Sampai-sampai karena saking seringnya bersama, bermain bersama, dan kadang sama-sama mengalami masa-masa yang sulit membuat kita tidak sungkan untuk berbagi dalam hal materi walupun dia yang kita sebut sebagai teman itu adalah orang yang tidak ketahui dimana rumahnya. Perasaan persaudaraan ini akan semakin terasa jika orang yang kita sebut teman itu sama-sama merupakan anak rantau.

Namun apa yang kita dapatkan setelah kebaikan yang kita berikan, terkadang beberapa dari mereka membalasnya dengan kepahitan. Jika soal uang mereka bisa saja berubah dalam waktu seketika. Dari yang biasa-biasa saja menjadi sangat dekat dan itu hanya akan terjadi kalau lagi butuh uang.
Dan dari yang awalnya dekat mendadak menjauh hanya gara-gara kita menagih uang yang mereka pinjam. Hal itulah yang membuat kita kadang bertanya-taanya apa yang sedang mereka pikirkan? Apakah mereka teman atau penipu?

Meminjamkan Materi Pada Teman Yang Kesulitan Itu Bukan Karena Rejeki yang Berlebih

Bukankah kalian sudah tahu mengenai keuanganku, jika pun aku memberikan pinjaman uang kepadamu itu bukan berarti karena aku banyak memiliki uang tapi itu karena aku peduli padamu. Karena awalnya aku percaya kamu akan menggantinya bukankah seperti itu janjimu saat meminjam uang. Bahkan aku sampai rela berhemat agar bisa memberikanmu pinjaman karena kamu bilang sangat mendesak. Saat itu aku juga kekurangan karena aku mengerti dengan apa yang mendesakmu kupikir tidak masalah memberikanmu pinjaman meski diriku sebenarnya dalam keadaan kekurangan.

Uang yang Kamu Pinjam Jumlahnya Memang Tidak Banyak, Tapi Bukankah Seharusnya Kamu Segera Mengembalikan Uang Tersebut Disaat Aku Membutuhkan?


Jumlah uang yang kamu pinjam itu memang tidak seberapa, bagi sebagian orang kehilangan uang dengan jumlah tersebut mungkin tidak akan masaslah, tapi bagiku jumlah uang yang kamu pinjam itu sangat banyak, dan karena aku sangat membutuhkahnya nilainyapun menjadi semakin berkalilipat. Lagi pula keuanganku memang tidak banyak bukan, jadi sudah wajar kiranya jika jumlah yang kamu pinjam itu bernilai sangat besar bagi diriku.

Tanpa Ragu Aku Memberikanmu Pinjaman Uang Karna Kita Sama-sama Sebagai Perantau

tanpa berfikir panjang mengenai keadaanku sendiri aku langsung memberikanmu pinjaman materi, karena saat itu aku berfikir karena sesama teman jika nanti aku membutuhkan bantuanmu kamu akan membantuku juga. Saat itu aku mencoba membayangkan jika aku ada pada posisimu yang tidak memiliki jalan lain untuk menyelesaikan masalahmu itu.

Namun Apa yang Kamu Lakukan Saat Aku Mencoba Managihnya? Aku Malah Terlihat Seperti Pengemis

Saat aku mencoba meminta kembali uang yang kupinjamkan karena aku juga terdesak masalah keuangan, apa yang aku dapatkan hanyalah janji-janji yang tidak pernah ditepati. Kamu pura-pura lupa, saatku tagih langsung kamu bilangnya ada tapi sedang tidak dibawa lalu kamu kembali menjanjikan akan membayarnya esok hari. Janji-janji seperti terus saja kamu ucapkan sampai-sampai aku bosan menagihnya karena aku terlihat seperti orang yang mengemisnya.

Terkadang Kamu Terkesan Meremahkan Jumlah Uang yang Kupinjamkan Lalu Emosi Sendiri

Karena aku membutuhnya tentu saja aku terus-terusan managihnya padamu. Bahkan kamu sendiri sampai bosan dan menghindariku kan karena kamu malu. Lalu ditempat umum kamu akan berkata ‘akan aku bayar cuma uang segitu kok’. Kamu terkesan meremehkan, kalau memang jumlahnya tidak seberapa mengapa tidak membayarnya saja dengan sesegera mungkin. Jumlah yang kamu anggap tidak seberapa itu bagiku sangatlah penting.

Akhirnya Gara-gara Tak Mau Mengembalikan Pinjaman Kamu Menghindar Lalu Memutuskan Pertemanan


Ini sangat sering terjadi, aku rasa bukan hanya temanku saja yang akan melakukan hal ini, banyak teman-teman orang di dunia ini habis pinjam uang lalu gak mau bayar kemudian memutuskan pertemanan, disms, telpon, imel serta akun sosmednya semua kalau dikirimi pesan mau meminta uang yang dulu dipinjam pesannya hanya dibaca saja paling buruk adalah sama sekali tidak dibaca karena sudah tau isi pesannyaberisi pesan mau menagih hutan. Dan pada akhirnya aku tidak memiliki pilihan lain selain mengiklaskannya saja, walau sebenarnya tidak ikhlas. 
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Label:

Kamis, 13 Februari 2020

Sudah Dianggap Adik Sendiri, Wanita Cantik ini Ternyata Jadi Pelakor di Belakang


Sebagai seorang yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri sudah seharusnya bersikap kepada orang tersebut. Apalagi sampai dianggap sebagai adik sendiri.


Namun apa yang terjadi pada wanita dari Malaysia ini malah sebaliknya. Perempuan yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri ini malah menjadi pelakor suaminya.

Dilansir Mstar.com, wanita yang bernasib nahas ini bernama Hanna. Ia adalah seorang make-up artist dan juga seorang istri.

Sedangkan wanita yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri ini bernama Yaya. Mereka pertama kali bertemu saat keduanya berada dalam sebuah kelas marketing yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.


Awalnya Hanna ini sering melihat Yaya duduk sendirian di dalam kelas. Hanna pun mendekatinya dengan tujuan untuk memiliki teman baru.

Seiring berjalannya waktu Hanna dan Yaya pun menjadi semakin dekat.

Meski begitu Hanna merasa patah hati setelah mengetahui wanita yang sudah dianggap adiknya sendiri ini malah mejadi pelakor dan merebut suaminya.


Postingan Hanna ini bahkan menjadi viral di Facebook dan telah dibagikan sebanyak 37 ribu kali.

Label:

Minggu, 09 Februari 2020

Curhatan Sedih Gadis 19 Tahun yang Paru-Parunya Rusak Akibat Vape


Claire Chung, gadis berusia 19 tahun asal Maryland yang harus berjuang melawan penyakit paru-paru akibat menggunakan vape. Berdasarkan hasil tes medis, asap dari vape hampir merusak semua jaringan paru-parunya.


Awalnya ia mengalami demam setinggi 40 derajat Celcius secara selama berminggu-minggu lamanya. Saat pagi menjelang Hari Natal, gadis ini malah harus dilarikan ke rumah sakit.

Chung dan orangtuanya mengira ia hanya menderita flu biasa karena ia tidak mengalami gejala lain selain demam. Sehingga Chung hanya mengonsumsi obat penurun demam yang dijual bebas.

Karena merasa demamnya tak kunjung sembuh, Chung pun menjalani serangkaian pemeriksaan. Mulai dari malaria hingga penyakit autoimun.

Selama dirawat di rumah sakit Chung diberi antibiotik dan cairan infus. Ia juga masih diharuskan menjalani serangkaian tes lain untuk menemukan diagnosis yang tepat.

Hingga ia melihat hasil CT Scan-nya. Ia mengatakan, "itu memperlihatkan hasil yang sangat mengganggu." Ternyata paru-paru Chung sudah berkabut dan ada titik-titik putih di tengahnya. Seluruhnya menutupi kedua paru-paru.

Chung, yang dirawat di Rumah Sakit Holy Cross, menjalani lebih banyak tes termasuk bronkoskopi, yang akhirnya mengungkapkan penyebab paru-parunya rusak.

Setelah melakukan lebih banyak tes dan bronkoskopi, akhirnya ditentukan bahwa tidak ada infeksi dan jaringan paru-paruku benar-benar hancur akibat menggunakan vape dan minyak kartrid.

Sc : suara

Label:

Selasa, 04 Februari 2020


Seorang pemilik kartu identitas penduduk (KTP) bergender perempuan mendadak viral di media sosial, usai foto KTP-nya diunggah oleh akun Twitter @AlamiSadHomie pada 15 Juli 2019 kemarin.
Adapun yang menjadi pemicunya ialah nama yang tertera dalam kartu identitas tersebut.

Wanita yang tercatat berdomisili di Kota Magelang itu lahir pada bulan Desember, namun memiliki nama Kukira Januari, yang seolah memiliki makna seperti ‘saya kira bulan Januari’.
Sudah July mba, kesiangan ya,” tulis akun @AlamiSadHomie sebagai keterangan.
Sontak, warganet lain langsung memberikan berbagai responya. Banyak yang justru menjadikan nama pemilik KTP tersebut sebagai guyonan.
Seperti beberapa warganet di bawah ini.
Bahkan kita pun akan ikut dibuat tertawa oleh guyonan yang mereka ciptakan.
Mbaknya lahir desember, pas bapaknya buat akte ke kelurahan:
‘nama anaknya mau siapa ini pak?’
‘januari’ 
‘tapi ini kan masih desember?’
*liat kalender* ‘kukira januari’
‘ok’
Ya Allah maaf mba bercanda,” canda annanooy, dilansir today.line.my
“Nama adeknya Ternyata Februari,”komentar ridleyrdly.
“Kukira dia sayang, taunya numpang kenyang doang,” tambah omkalengmonde.
“Dia lahir desember, bapaknya kira dia bakalan lahir januari,” sahut MulesMorales.

Label: